Ada apa sih sebenernya dengan diriku ini?? Kenapa aku malah menolak saat pangeran yang aku impi2kan selama ini akhirnya datang untuk menjemputku? Padahal selama ini bukannya aku berdoa agar dia bisa kembali padaku?
See?? Saat dia kembali menjemputku untuk melalui hari2 bersamanya, aku malah mikir2 untuk menyetujuinya.
Bukannya gimana2 ya, tapi aku masih sedikit trauma atas kejadian dulu… aku hanya masih ragu dengannya. Aku belum yakin akan keseriusannya padaku. And finally… akhirnya yang tersisa hanyalah ketidakpastian dan keraguan yang menjelma dalam anganku.
Bayangkan aja bo!!
Dia rela mutusin pacarnya hanya demi biar bisa pacaran sama aku lagi. Aku bukannya berbangga hati dengan sikapnya. Tapi itu malah ngebuat aku semakin nggak yakin dengan kesetiaannya. Siapa tau aja nanti dia ngelakuin itu padaku. Bakalan nggak adil banget khan??
Tapi hati ini terlalu cinta padanya… yah,,, walaupun gitu, setidaknya aku masih bisa menolaknya dengan alasan mendasar dari dalam hatiku.
Cukup jelas khan? “AKU HANYA NGGAK INGIN TERSAKITI LAGI!”
Itu aja… nggak berlebihan khan??
Nggak tau deh harus gimana lagi…
Someone… help me please…
Apa tindakanku untuk menolaknya itu benar??
See?? Saat dia kembali menjemputku untuk melalui hari2 bersamanya, aku malah mikir2 untuk menyetujuinya.
Bukannya gimana2 ya, tapi aku masih sedikit trauma atas kejadian dulu… aku hanya masih ragu dengannya. Aku belum yakin akan keseriusannya padaku. And finally… akhirnya yang tersisa hanyalah ketidakpastian dan keraguan yang menjelma dalam anganku.
Bayangkan aja bo!!
Dia rela mutusin pacarnya hanya demi biar bisa pacaran sama aku lagi. Aku bukannya berbangga hati dengan sikapnya. Tapi itu malah ngebuat aku semakin nggak yakin dengan kesetiaannya. Siapa tau aja nanti dia ngelakuin itu padaku. Bakalan nggak adil banget khan??
Tapi hati ini terlalu cinta padanya… yah,,, walaupun gitu, setidaknya aku masih bisa menolaknya dengan alasan mendasar dari dalam hatiku.
Cukup jelas khan? “AKU HANYA NGGAK INGIN TERSAKITI LAGI!”
Itu aja… nggak berlebihan khan??
Nggak tau deh harus gimana lagi…
Someone… help me please…
Apa tindakanku untuk menolaknya itu benar??
Labels: Love
